oleh

Meski diluar Tahapan! Bawaslu Lakukan Pendidikan Politik Lewat Stand Up Comedy

NUNUKAN – Meskipun diluar tahapan Pemilu, Bawaslu Nunukan tetap aktif lakukan pendidikan politik warga untuk meningkatkan kualitas pemilih yang merupakan hal penting atas sehatnya demokrasi.

Untuk kedua kalinya dalam tahun 2025, setelah kegiatan Sekolah Parlemen bersama Gen-Z, kali ini Bawaslu Nunukan mengadakan program Bawaslu Mendengar untuk merangkum semua saran, masukan bahkan kritik masyarakat seluas-luasnya.

Uniknya lagi kegiatan Bawaslu Nunukan untuk kali ini di bingkis dalam bentuk yang lebih segar, kreatif dan menghibur yakni melalui Stand up Comedy: Roasting of Bawaslu Nunukan sehingga bukan hanya berisi pendidikan pada warga sekaligus saran masukan pada Bawaslu, juga berisi candaan dan hiburan pada masyarakat luas.

Kegiatan Stand up Comedy tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan Komunitas Stand up Comedy Nunukan Barat di Alun-alun depan Tugu Dwikora Nunukan, Senin 25 Agustus 2025

Ketua Bawaslu Nunukan Moch. Yusran mengatakan bahwa kegiatan yang mereka gagas sebenarnya adalah rangkaian HUT ke-7 Bawaslu Kabupaten/Kota dan sekaligus bentuk komitmen lembaganya terus lakukan pendidikan politik pada masyarakat.

“Ya jangan ada kesan jelang tahapan baru lakukan pendidikan politik padahal kita sepakat bahwa pendidikan politik itu mestinya terprogram dan jauh hari sebelum tahapan.” Kata Yusran sapaan akranya kepada awak media usai kegiatan.

Yusran menambahkan bahwa kegiatan Stand up Comedy ini juga menjadi sangat penting untuk penguatan karena berisi masukan pada kinerja lembaganya dan demokrasi secara umum.

Iapun menegaskan tak menjadi masalah kalau harus di kritik atas kinerja Bawaslu Nunukan selama ini dalam lakukan Pengawasan Pemilu.

“Cheak and balance itu salah satu esensi demokrasi, di roasting kekurangan kita tak serta merta menjatuhkan wibawa lembaga. Pahami kritik publik itu sebagai sikap sayang dan peduli warga pentingnya pengawasan Pemilu”

“Malah ini membuktikan kita terbuka atas kritik publik dan terlebih jika itu menjadi masukan penting untuk perbaikan lembaga. Jangan baper” tambahnya

Ia juga mengungkapkan bahwa pendidikan politik kritis masyarakat harus menjadi budaya politik agar demokrasi di Nunukan bisa lebih sehat dan bertanggung jawab.

Masyarakat harus menyadari betul bahwa semisal pilihan mereka dalam Pemilu sangat menentukan nasib bangsa dan individu mereka lebih baik atau malah lebih terpuruk dengan kebijakan Pemerintah yang tidak pro pada keadilan dan kesejahteraan rakyat banyak.

“Kesadaran itu hanya bisa ada, jika warga lebih cerdas dan kritis atas pilihanya, termasuk menyadari betul buruknya “menerima uang” dalam Pemilu.” Tegas Yusran.

Rencananya kegiatan ini akan dilanjutkan dengan kegiatan Bawaslu Mendengar episode 2, dimana sasaran peserta akan lebih luas dan di harapkan menyentuh semua lapisan.

“Ya nanti akan kita bingkis sesuai segmenya, kalau hari ini stand up kan untuk segmen orang yang punya selera humor politik yang segar, segmen berikutnya untuk segmen yang lebih suka serius.” Ungkap Yusran.

Penulis: Rahman | Editor: Akbar