oleh

Imigrasi Nunukan Perketat Pengawasan Orang Asing di Perbatasan

Nunukan – Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan menegaskan komitmennya untuk memperketat pengawasan orang asing di wilayah perbatasan. Hal Ini disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Imigrasi Nunukan, Adrian Soetrisno, dalam rapat persiapan Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) yang digelar bersama seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Imigrasi se-Kaltimtara.

Adrian menekankan pentingnya penguatan koordinasi lintas instansi. Forum strategis ini membahas berbagai isu krusial, mulai dari penyalahgunaan izin tinggal, tindak pidana lintas negara, hingga potensi pelanggaran kedaulatan negara. Karna menurutnya, TIMPORA tidak hanya hadir sebagai forum seremonial, melainkan instrumen strategis dalam menghadapi ancaman keimigrasian di perbatasan.

“Pengawasan orang asing membutuhkan koordinasi yang rapi dan strategi yang matang. TIMPORA harus menjadi garda pengaman yang efektif dalam menjaga stabilitas dan keamanan Kaltimtara,” ujar Adrian pada Minggu, 7 September 2025.

Selain itu, Adrian juga menekankan posisi Nunukan sebagai pintu terdepan Indonesia di wilayah perbatasan.

“Nunukan adalah barisan terluar. Kami siap mendukung penuh jalannya TIMPORA dengan profesionalitas tinggi. Setiap celah akan kami tutup, setiap potensi pelanggaran akan kami tindak. Imigrasi berdiri di garis terdepan untuk memastikan kedaulatan negara tetap utuh,” ucapnya.

Ia menambahkan, kesiapan jajaran Imigrasi Nunukan tidak hanya sebatas pengawasan, tetapi juga dalam hal pelayanan publik. Adrian menegaskan pihaknya berkomitmen menjalankan tugas dengan profesional dan penuh tanggung jawab.

“Sebagai garda terdepan di perbatasan, Imigrasi Nunukan siap melaksanakan tugas pengawasan sekaligus memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan optimal. Kami tidak akan kompromi dalam menjaga kedaulatan negara,” pungkasnya.

Dengan penguatan strategi dan kolaborasi lintas sektor, TIMPORA Kaltimtara diharapkan mampu menjadi wadah koordinasi yang responsif, kolaboratif, dan taktis dalam menghadang potensi ancaman.

Upaya ini diyakini akan semakin memperkuat pengawasan orang asing, sekaligus memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat Nunukan yang berada di garis depan perbatasan negara.

Penulis: Ryan Rivaldy | Editor: Akbar