NUNUKAN – Meski sempat dilanda kekeringan pada beberapa bulan lalu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Nunukan memastikan bahwa lahan sawah seluas 300 hektar di Krayan Selatan akan tetap panen pada Desember 2025 mendatang.
Kekhawatiran gagal panen bermula muncul karena lahan mengalami kekurangan air yang diperlukan untuk pertumbuhan padi, salah satu komoditas pangan pokok bagi masyarakat setempat yang dilaporkan pada Mei lalu.
Kepala Bidang Infrastruktur Sarana dan Prasarana Pertanian DPKP Nunukan, Sambiyo, mengatakan bahwa tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir berhasil memperbaiki kondisi lahan sehingga risiko gagal panen dapat diminimalkan. Wilayah krayan diperkirakan akan panen mulai pertengahan bulan desember 2025 hingga bulan februari 2026.
“Sebagai langkah antisipatif, DPKP Nunukan terus melakukan pendampingan intensif kepada para petani, termasuk pemantauan pola tanam, pengaturan irigasi, dan pengendalian hama,” ujar Sambiyo kepada Tribunkaltara.com, Selasa (23/09/2025).
Sambiyo menambahkan, pihaknya juga merencanakan pengiriman pompanisasi tambahan untuk memastikan ketersediaan air tetap tercukupi, terutama saat terjadi cuaca kering atau ketidakpastian curah hujan.
“Langkah ini diharapkan menjaga pertumbuhan padi tetap optimal sehingga panen bisa berlangsung sesuai jadwal,” jelasnya.
Menurut Sambiyo, upaya ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah daerah untuk menjaga ketahanan pangan lokal. Dengan panen yang terjamin, kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Nunukan dapat tetap tercukupi, sekaligus memberikan kepastian ekonomi bagi para petani yang menggantungkan penghidupan mereka pada sektor pertanian.
“Hal ini menjadi perhatian serius mengingat wilayah perbatasan seperti Krayan Selatan memiliki tantangan logistik dan akses distribusi yang lebih kompleks dibandingkan wilayah lain,” katanya.
Selain menjaga panen, DPKP Nunukan mendorong peningkatan produktivitas lahan melalui program peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari IP 100 (satu kali tanam setahun) menjadi IP 200 (dua kali tanam setahun). “Kami juga akan memperluas program mekanisasi pertanian untuk membantu petani karena jumlah tenaga kerja masih terbatas,” pungkasnya.
Sebagai informasi, luas lahan sawah di Kabupaten Nunukan pada tahun 2023 mencapai 4.765 hektar yang tersebar di 21 kecamatan. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menjadi salah satu penopang utama ketahanan pangan di daerah perbatasan, dan upaya pemerintah daerah melalui DPKP untuk memaksimalkan produktivitas lahan dinilai sangat penting bagi keberlanjutan pangan lokal.
Dengan koordinasi yang baik antara DPKP dan para petani, serta program-program antisipatif yang dijalankan, diharapkan ketahanan pangan Kabupaten Nunukan dapat tetap terjaga dalam jangka menengah hingga panjang, sambil meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan memperkuat ketahanan ekonomi di wilayah perbatasan.
Penulis:Ryan Rivaldy | Editor: Akbar