oleh

Roasting Demokrasi, Bawaslu Nunukan Buktikan Tak Anti Kritik

NUNUKAN – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bawaslu Kabupaten/Kota yang ke-7, Bawaslu Kabupaten Nunukan menggelar kegiatan unik dan inovatif bertajuk “Bawaslu Mendengar”.

Acara ini menghadirkan pertunjukan roasting oleh komika-komika lokal, yang secara terbuka dan humoris menyampaikan kritik, candaan, hingga pandangan mereka terhadap kinerja Bawaslu Nunukan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Kepala Kesbangpol Nunukan, Anggota DPRD Provinsi, Anggota DPRD Nunukan, Komisioner KPU Nunukan, Jajaran kejari Nunukan, beserta masyarakat luas yang sangat antusias menyaksikan pertunjukan dari komika lokal.

Melalui kegiatan ini, Bawaslu Nunukan ingin menunjukkan komitmennya sebagai lembaga publik yang terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat.

Ketua Bawaslu Nunukan, Mochammad Yusran, Melalui kegiatan ini, Bawaslu Nunukan ingin menunjukkan komitmennya sebagai lembaga publik yang terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat. “Bawaslu Mendengar” bukan hanya ruang bagi publik untuk mengkritisi kinerja lembaga, tetapi juga menjadi sarana edukasi politik—khususnya bagi generasi muda—agar lebih peduli, kritis, dan aktif dalam mengawasi jalannya demokrasi.

“Kami ingin membangun budaya politik yang sehat, kritis, terbuka, dan tidak antikritik. Demokrasi yang baik lahir dari partisipasi publik yang aktif dan berani menyuarakan kebenaran,” ujar Yusran.

Tak hanya menjadi ajang hiburan, pertunjukan roasting ini juga menjadi wadah aspirasi masyarakat yang dikemas secara segar, kreatif, dan komunikatif.

Yusran menambahkan, melalui momen HUT ke-7 ini, ia berharap Bawaslu semakin dekat dengan masyarakat, serta meningkatkan kesadaran bahwa pengawasan pemilu adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik Bawaslu.

“Pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas hanya bisa tercapai jika semua elemen masyarakat ikut ambil bagian dalam pengawasan,” tegasnya.

Penulis: Ryan Rivaldy | Editor: Akbar